Rin Mouri

Haii.. MuDah-mudahan apa yang kamu cari ada disini.. Teng_Q 4 Visits...

08 Juni 2009

Komunikasi Efektif


Pengertian Komunikasi Efektif

Adalah Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.

Tujuan manusia berkomunikasi adalah untuk menghasilkan suatu tindakan komunikasi efektif. Atau dengan kata lain, menyampaikan apa yang ada di pikiran komunikator, agar sama dengan apa yang dipikirkan oleh pihak komunikan. Serta memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang dan melatih penggunaan bahasa non verbal secara baik.

Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks (Mingay, 2005: 2; dan Soller, Lesgold, Linton dan Goodman, 1999: 1-8). Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul. Juga dipandang kompleks karena komunikasi efektif tidak serta merta berlaku untuk semua bentuk proses komunikasi yang terjalin. Dengan kata lain, rujukan komunikasi efektif hanya berlaku pada kasus-kasus tertentu dan kurang bisa digeneralisasi.

Hasil penelitian Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.

Pendapat lain menyebutkan bahwa komunikasi efektif akan tercapai bila proses yang terjadi dilakukan secara sadar dengan mengenali hambatan atau potensi hambatan dan memahami serta menyiapkan pemecahan masalahnya. Sejumlah hambatan yang ditengarai di antaranya adalah

  1. kecenderungan saling menyalahkan,
  2. menutup diri terhadap usaha mencapai kebaikan bersama,
  3. melemahnya tanggung jawab personal,
  4. ketidaksiapan menerima perbedaan pendapat dan kelemahan pihak lain,
  5. serta disequilibrium sikap yang mengarah pada efektifitas tindakan

Johnson, Sutton dan Harris (2001: 82), melalui modul pelatihan, menyajikan gambaran cara pencapaian komunikasi efektif. Dalam hal ini mereka percaya bahwa dengan mempelajari modul pelatihan itu dapat diharapkan hasil suatu kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Modul ini sendiri berisi lima buah blok yang mengajarkan lima ketrampilan berbeda yaitu effective listening, disclosure, assertion, anger management dan problem solving. Dengan kata lain, komunikasi efektif bisa tercapai kalau lima ketrampilan itu diterapkan dalam suatu aktivitas komunikasi.

  1. effective listening adalah ketrampilan untuk saling memahami komunikasi serta kemampuan untuk menunjukkan ketrampilannya itu baik secara verbal maupun non-verbal.
  2. Disclosure adalah ketrampilan yang dibentuk dari penyatuan antara kemampuan untuk menghargai legitimasi pihak lain dan kemampuan untuk menunjukkan penghargaannya itu dengan cara konstruktif dan tidak cenderung menyalahkan.
  3. Assertion adalah ketrampilan yang dibentuk dengan mengingat sejumlah perilaku assertive, aggressive dan non-assertive serta pemahaman terhadap keuntungan perilaku assertive (yakin atau percaya diri).
  4. Anger management merupakan hasil ketrampilan yang dibentuk dari latihan berhadapan dengan persoalan yang berkait dengan kemarahan, cara pencegahan, serta metode yang efektif untuk menunjukkan kemarahan.
  5. Sedangkan problem solving merupakan ketrampilan yang dibentuk dari pelatihan membedakan langkah-langkah pemecahan masalah yang collusive, competitive dan cooperative serta penentuan metode pemecahan masalah terefektif.

Komunikasi efektif kesehatan reproduksi: studi kasus di Nepal

Hasil sebuah penelitian di Nepal menunjukkan bahwa (CHREHPA, 2004):

1. Latar belakang sosio-demografi responden tidak memberi banyak pengaruh, tetapi kemelekhurufan memberi pengaruh yang signifikan.

2. Pelatihan dasar dan penyegaran, interaksi kelompok dan mobilisasi, event-event sosial serta beragam bentuk partisipasi sosial dipandang sebagai langkah positif dalam mencapai komunikasi efektif.

3. Komunikasi kelompok, pengetahuan serta partisipasi anggota banyak menentukan keberhasilan komunikasi efektif.

Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :

1. Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator
2. Kesenangan : Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap : Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan sebagai ”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
4. Hubungan sosial yang baik : manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan ”kebutuhan akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebuthan dalam tiga hal : kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengar orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta serta rasa kasih sayang (affection).
5. Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki. Menimbukan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tidakan, kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan menguhan sikap, atau menumbukan hubungan yang baik.

Proses dan unsur-unsur komunikasi efektif

Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikan unsur-unsur dari komunikasi, yaitu:

  • Komunikator

pandai menggunakan bahasa, intonasi, simbol dan mimik yang menarik simpati dan empati dari komunikannya

  • Pesan

cara penyampaian, isi pesan sesuai dg kebutuhan dan diminati oleh komunikan

  • Media

sesuai dengan pesan yg ingin disampaikan dan sesuai dg kebutuhan komunikan

  • Perhatikan gangguan-gangguan yg mungkin akan menghambat proses komunikasi
  • Komunikan

latar belakang, dll

  • Pengaruh / umpan balik

(yang diharapkan / tujuan penyampaian pesan) Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan agar dapat menjadi komunikasi efektif.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda