Rin Mouri

Haii.. MuDah-mudahan apa yang kamu cari ada disini.. Teng_Q 4 Visits...

18 Juli 2009

KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL

1. Prinsip Gizi pada Wanita Hamil
a. Pada kehamilan terjadi Perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
b. Para calon ibu harus sehat dan mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan sesudah hamil
c. Harus mempunyai kebiasaan makan yang teratur dan bergizi, berolahraga teratur dan tidak merokok
d. Ibu yang tidak mendapatkan gizi yang cukup selama kehamilan, maka anak yang dikandungnya akan menderita kekurangan gizi
e. Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan kekurangan ASI bila kelak menyusui
f. Agar kehamilan berjalan dengan sukses, maka keadaan gizi ibu pada waktu kosepsi harus dalam keadaan baik pula
g. Nutrisi yang baik selama kehamilan berhubungan erat dengan proses pertumbuhan berbagai organ pendukung proses kehamilan seperti alat kandungan, mammae, dll
h. Kodisi gizi dan konsumsi ibu hamil akan berpengaruh pada kondisi fetus dan neonatus setelah lahir
i. Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan seimbang yang dengan perkembangan masa kehamilan





2. Faktor yang Memengaruhi Gizi pada Ibu Hamil
a. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil maka lebih banyak energi yang diperlukan
b. Berat badan
Berat badan lebih atau kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikanagar kehamilannya berjalan lancar
c. Suhu lingkungan
Lebih besar perbedaan suhu tubuh dengan suhu lingkungan maka semakin besar pula masukan energi yang diperlukan
d. Aktivitas
Makin banyak aktivitas yang dilakukan maka energi yang dibutuhkan semakin besar
e. Status kesehatan
f. Pengetahuan zat gizi dalam makanan
g. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
h. Status ekonomi

SUHU TUBUH & PENGATURAN SUHU

SUHU TUBUH & PENGATURAN SUHU
Suhu tubuh normal : 36OC - 37,5OC
Suhu tubuh sesuai suhu lingkungan
Suhu tubuh bervariasi pada kerja fisik & pada suhu lingkungan yang ekstrem


PRODUKSI PANAS
PANAS Produk tambahan metabolisme yang utama
KEHILANGAN PANAS
Organ dalam/jaringan yang lebih dalam kulit, panas hilang ke udara sekitar

Kecepatan hilangnya panas ditentukan oleh 2 faktor :
1. Kecepatan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit
2. Kecepatan panas dihantarkan dari kulit ke sekitar


System penyekat tubuh
Kulit
Jaringan tubuh
Lemak
Perempuan lebih baik dari laki-laki

Aliran darah ke kulit dari inti tubuh Menyediakan pemindahan panas
Kecepatan aliran darah yg tinggi konduksi panas dari inti tubuh ke kulit sangat efisien demikian sebaliknya
Konduksi panas pd vasodilatasi penuh =mekanisme penyebaran panas paling efektif dari inti tubuh ke kulit 8 X lipat >> vasokonstriksi penuh
Aliran darah ke kulit mekanisme penyebaran panas paling efektif dari inti tubuh ke kulit

PROSES PERPINDAHAN PANAS
1. RADIASI
Tubuh menyebarkan gelombang panas ke segala penjuru ± 60%
2. KONDUKSI
Konduksi ke benda lain ± 3%
3. KONVEKSI
Konveksi ke udara ± 15%
4. EVAPORASI
Tiap 1 g air yang mengalami evaporasi
kehilangan panas 0,58 Kalori
Mrp mekanisme pendinginan yg penting pd suhu udara yang sanggat tinggi





Area preoptik dipanaskan
Berkeringat
Dilatasi pembuluh darah
Tubuh kehilangan panas
Suhu tubuh normal


2. Kecepatan aliran darah yg tinggi

PROSES PERPINDAHAN PANAS
Tubuh menyebarkan gelombang panas ke segala penjuru ± 60%

PERANAN HIPOTALAMUS
Hipotalamus merupakan pusat pengaturan suhu
Nukleus preoptik
Nukleus hipotalamik anterior
Terdiri dari neuron-neuron yang sensitif terhadap panas dan dingin
Area preoptik dipanaskan
Berkeringat
Dilatasi pembuluh darah
RESEPTOR SUHU
Panas
Dingin

DI KULIT
MEKANISME PENURUNAN TEMPERATUR

1. VASODILATASI
Meningkatkan kecepatan panas ke kulit 8X lipat
MEKANISME PENINGKATAN TEMPERATUR
1. Vasokontriksi kulit diseluruh tubuh
KONSEP SET POINT
DEMAM
PENYEBAB DEMAM

☺ Fungsi Organ Reproduksi pada Pria dan Wanita

1 Organ reproduksi pria

a. Skrotum
Adalah kantong longgar yang tersusun atas kulit, fasia, dan otot polos yang membungkus dan menopang testis di luar yang pada suhu optimum untuk produksi spermatozoa. Ada otot dartos yaitu suatu lapisan serat dalam fasia dasar yang berkontraksi untuk membentuk kerutan pada kulit scrotal sebagai respon terhadap udara dingin atau eksitasi seksual. Ada dua kantong scrotal, yang pada scrotal berisi satu testis yang dipisahkan oleh septum internal.
b. Testis
Adalah organ lunak, berbentuk oval dengan panjang 4-5 cm dan diameter 2,5 cm. Fungsinya untuk menghasilkan hormon testosteron dan sperma. Dibagian kelenjar testis ada beberapa bagian, yaitu;
1) Tunika albuginea, yaitu kapsul yang membungkus testis yang merentang ke arah dalam yag terdiri dari sekitar 250 lobulus.
2) Tubulus seminiferus, yaitu tempat berlangsungnya spermatogenesis yang terlilit dalam lobulus. Didalamnya terdapat sel sertoli yang fungsinya adalah memberi nutrisi pada spermatozoa yang sedang berkembang, pembentukan hormon testosteron serta hormon inhibin (negative feedback) sehingga FSH turun.
3) Duktus, yang membawa sperma matur dari testis ke bagian eksterior tubuh.
4) Epididimis, yaiu tuba yang terlilit yang panjangnya 4-6 meter yang terletak disepanjang sisi posterior testis. Di bagian ini menerima sperma dari duktus aferen. Fungsi epididimis sebagai tempat pematangan sperma. Epididimis menyimpan sperma dan mempertahankannya sampai enam minggu. Selama enam minggu ini sperma menjadi motil, matur, sempurna dan mampu melakukan fertilisasi.
5) Duktus deferen, adalah kelanjutan dari epididimis yang berupa tuba lurus yang terletak dalam korda spermatic yang mengandung pembukuh darah dan pembuluh limfatik, syaraf SSO, otot kresmater dan jaringan ikat. Duktus ini mengakir di balik kandung kemih bagian bawah untuk bergabung dengan duktus ejakulator.
c. Ductus Ejaculator
Merupakan tempat pertemuan pembesaran (ampula) di bagian kedua ujung duktus deferen dan duktus dari vesika seminalis. Panjang mencapai 2 cm dan menembus kelenjar prostat untuk bergabung dengan uretra yang berasal dari kandung kemih.
d. Uretra
Yang merentang dari kandung kemih sampai ujung penis sebagai saluran sperma dan urine.

e. Kelenjar aksesoris
1) Sepasang vesikel seminalis, yang merupakan kantong terkonvulsi(berkelok-kelok) yang bermuara ke dalam duktus ejakulator menghasilkan secret berupa cairan kental dan basa yang akan fruktosa, yang berfungsi untuk melindungi dan menutrisi sperma, meningkatkan pH ejakulat dan mengandung prostaglandin yang menyababkan gerakan spermatozoa lebih cepat, sehingga lebih cepat sampai ke tuba fallopi. Setengah lebih sekresi vesika seminalis adalah semen.
2) Kelenjar prostat, mengeluarkan cairan basa yang menyerupai susu yang menetralisir asiditas vagina selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang optimumpada pH 6.0 sampai 6.5.
3) Kelenjar bulbouretral (cowper), adalah sepasang kelenjar kecil yang ukurannya dan bentuknya menyerupai kacamg polong. Kelenjar ini berfungsi mensekresikan cairan basa yang mengandung mucus ke dalam uretra penis untuk melumasi dan melindungi serta ditambahkan pada semen (spermatozoa + secret).
f. Penis
Berfungsi untuk tempat keluar urine, semen serta sebagai organ kopulasi.


2 Organ reproduksi wanita

A. Genitalia Externa (vulva atau pudendum)
a. Mons pubis
Adalah bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simpisis pubis. Bagian ini tertutup rambut pubis setelah pubertas.
b. Labia Mayora (bibir besar)
Dua lapisan kulit longtudinal yang merentang ke bawah dari mons pubis dan menyatu pada sisi posterior perineum. Labium mayor analog dengan skrotum pada alat kelamin laki-laki.
c. Labia Minora (bibir kecil)
Lipatan kulit di bawah labium mayora, tetapi mengandung sebasea dan beberapa kelenjar keringat
d. Clítoris
Homolog dengan penis pada laki-laki tetapi tidak memiliki mulut uretra. Clítoris terdiri atas batang dan glans Clítoris bundar yang banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitif. Batang klitoris mengandung dua korpora kavernosum yang tersusun dari jaringan erektil yang pada saat mengembung dengan darah selama eksitasi seksual, bagian ini bertanggung jawab untuk ereksi klitoris.
e. Vestibula



f. Orifisum Uretra
Merupakan Jalur keluar urine dari kandung kemih
g. Mulut vagina
Terletak di bawah orifisium uretra. Sedangkan Himen (selaput dara) yang melingkari mulut vagina adalah suatu membran yang bentuk dan ukurannya bervariasi
h. Perineum
Kulit antara pertemuan dua lipatan labia mayor dan anus yang merupakan area berbentuk seperti intan yang terbentang dari simpisis pubis di sisi anterior sampai ke koksiks di sisi posterior dan ketuberositas iskial di sisi lateral.


B. Genitalia Interna
a. Ovarium
Merupakan tempat pembentukan sel telur (ovum), hormon estrogen dan progesteron.
b. Tuba fallopi
Berfungsi menerima dan mentransport oosit ke uterus setelah ovulasi.
Serta pada 1/3 bagian atas Tuba fallopi merupakan tempat fertilisasi.
c. Uterus(rahim)
Merupakan tempat tumbuh danberkembangnya janin.
Uterus terdiri atas:
1. Fundus uteri
Untuk mengetahui umur kehamilan dengan perabaan pada Fundus uteri.
2. Korpus uteri
Sebagai tempat janin berkembang.
3. Serviks uteri

d. Vagina
Sebagai organ kopulasi permpuan serta jalan lahir bayi dan aliran menstrual.


C. Payudara
Sebagai organ penting dalam proses lactasi yaitu dapat menghasilkan air susu dari kelenjar mamae,





DAFTAR PUSTAKA


SETIADI,.2007.ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA. SURABAYA: GRAHA ILMU
YEKTI, S.Pd., SRI.,2004. GITA BIOLOG UNTUK SMA XI. SURAKARTA: PABELAN.

SISTEM PEREDARAN DARAH

Pembuluh dan Aliran Vena

Tekanan Vena

Biasanya sangat rendah dan pada daerah vena kava hanya 4-5 mmHg. Di daerah atrium kanan, dalam keadaan normal 2-4 mmHg, dan kadang-kadang mencapai -4 sampai
-7 mmHg pada keadaan inspirasi.

Gelombang (denyut) vena

Terjadi karena perubahan tekanan dan volume yang dapat dilihat dengan pencatatan elektronik yang peka karena perubahan tekanan, dapat diamati pada jugularis leher. Kurva denyut vena seringkali dicatat pada vena jugularis eksterna dengan cara non invasif.

Kecepatan aliran darah vena

Pada keadaan normal, aliran darah vena dan vena kecil kontinu. Sedangkan pada vena sedang dan besar terjadi fluktuasi (naik turun) aliran darah balik. Aliran darah vena terjadi karena efek pompa jantung, tekanan negative rongga toraks, kontraksi otot rangka, adanya katup-katup vena pada pembuluh darah vena di bagian bawah jantung. Pada dasarnya perubahan tekanan darah vena akibat pengaruh gravitasi sama dengan pada arteri.

Mikrosirkulasi

Tempat pertukaran zat antara cairan intravaskuler dan ekstravaskuler (interstisial)adalah kapiler. Factor yang memengaruhi pertukaran zat dalam kapiler kecuali dinding kapiler adalah artiole dan venolus karena dapat mengatur junlah dan kecepatan aliran darah. Rangkaian arteriole, kapiler,venolus disebut mikrosirkulasi atau terminal vasculaer bed. Perubahan tekanan hidrostatik kapiler, dan aliran kapiler limfe dapat memengaruhi filtrasi dan absorbsi berbagai zat melalui dinding kapiler.

Aliran laminar

Artinya kecepatan aliran di bagian tengah dan bagian tepi atau perifer yang dekat dengan permukaan bagian dalam dinding arteri adalah sama. Aliran bersifat sejajar yang konsentris kea rah yang sama.
Suatu aliran darah dalam arteri yang mengalir ke segala arah disebut aliran turbulen. Keadaan ini terjadi ketika pembuluh darah mengalami sumbatan, vasokontriksi atau permukaan endotel kasar dan arteri bercabang. Bila darah mengalir dalam kecepatan tetap melalui pembuluh darah yang panjang dan licin, darah mengalir dalam aliran dengan jarak yang sama dari dinding dan darah berada pada bagian tengah pembuluh, disebut dengan aliran laminar.
Kecepatan aliran darah di bagian tengah dan bagian tepi atau perifer adalah sama. Aliran bersifat sejajar yang konsentris dengan arah yang sama. Jika dijumpai suatu aliran darah dalam arteri yang mengarah ke segala jurusan sehingga memberikan gambarab aliran tidak lancar,keadaan ini dapat terjadi pada darah yang mengalir pada bagian pembuuh darah yang mengalami sumbatan atau vasokontriksi.


Tekanan Darah

Tekanan darah arteri

Kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk ke aorta, tekanan naik sampai puncak yang disebut tekanan sistolik. Pada waktu tekanan turun sampai mencapai titik terendah yang disebut tekanan diastole.

Mengukur tekanan darah arteri

Dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sfigmomanometer dan stetoskop yang dilakukan pada arteri brakialis di lekuk siku yang bisa teraba dengan jelas. Bunyi jantung dapat diketahui dengan mendengarkan pukulan pada arteri brakialis, tempat bunyi pertama sebagai tekanan antara systole dan diastole.

Faktor – faktor yang mempertahankan tekanan darah :
1. Kekuatan jantung yang memompakan darah, membuat tekanan yang dilakukan jantung sehingga darah bias beredar ke seluruh tubuh dan darah dapat kembali lagi ke jantung.
2. Viskositas (kekentalan) darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang beredar dalam aliran darah.
3. elastisitas dinding aliran darah. Didalam arteri tekanan darah lebih besar daripada di daam vena sebab otot yang membungkus artei lebih elastis daripada vena.
4. Tahanan tepi. Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalam sirkulasi darah besar yang berada pada arterial. Turunnya tekanan menyebabkan denyut pada kapiler dan vena tidak teraba.

Kecepatan aliran darah

Kecepatan aliran darah bergantung pada ukuran palung dari pembuluh darah. Darah dalam aorta bergerak cepat, dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. Tekanan dapat diketahui ketika darah kembali mencapai pembuluh darah vena yang lebih besar dekat dengan jantung.
Factor lain yang membantu aliran darah ke jantung meliputi gerakan otot kerangka mengeluarkan tekanan di atas vena, gerakan yang dihasilkan pernapasan dengan naik turunnya diafragma yang bekerja sebagai pompa, isapan yang dikeluarkan oleh atrium kosong sewaktu diastole menarik darah dari vena, dan tekanan darah arterial mendorong darah maju.
Selisih antara tekanan sistolik dan diastolic disebut tekanan nadi. Misalnya tekanan sistolik 120mmHg dan tekanan diastolk 80 mmHg maka tekanan nadi sama dengan 40 mmHg. Tekanan darah umumnya tidak selalu tetap berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan kesehatan. Tekanan nadi juga akan berubah selaras dengan perubahan tekanan darah seseorang.
Perubahan tekanan nadi dipengaruhi oleh factor yang memengaruhi tekanan darah, misalnya pengaruh usia dan penyakit arteriosclerosis. Pada keadaan arteriosclerosis, elastisitas pembuluh darah berkurang dan bahkan menghilang sama sekali, sehingga tekanan nadi meningkat.


Tekanan darah dan pengendaliannya

Tekanan darah sangat penting dalam system sirkulasi darah dan selalu diperlukan untuk daya dorong yang mengalirkan darah dalam arteri, arteriola, kapiler dan system vena sehingga terbentuk aliran darah yang menetap.
Jantung bekerja sebagai pemompa darah dapat memindahkan darah dari pembuluh vena ke pembuluh arteri. Pada system siskulasi tertutup, aktivitas pompa jantung berlangsung dengan cara mengadakan kontraksi dan relaksasi sehingga menimbulkan perubahan tekanan darah dalam system sirkulasi. pada arteri sampai puncaknya sekitar 120 mmHg, tekanan ini disebut tekanan systole. Tekanan ini menyebabkan aorta mengalami distensi sehingga tekanan didalamya turun sedikit.
Pada saat diastole ventrikel, tekanan aorta cenderung menurun sampai dengan 80 mmHg. Tekanan ini dalam pemeriksaan disebut tekanan diastolic. Dengan adanya perubahan siklus jantung inilah yang menyebabkan terjadinya aliran darah dalam system sirkulasi tertutup pada tubuh manusia.

Pusat pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah:
1. Sistem saraf yang terdiri dari pusat – pusat yang terdapat di batang otak, misalnya pusat vasomotorik dan di luar susunan saraf pusat misalnya baroreseptor dan sistemik.
2. Sistem humoral atau kimia yang berlangsung local atau sistemik, misalnya renin-angiotensin, vasopressin, epinefrin, asetilkolin, serotonin, adenosine dan kalsium, magnesium, hydrogen, kalium dan sebagainya.
3. Sistem hemodinamik lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler, perubahan tekanan isotonic dan hidrostatik bagian luar dan dalam system vaskuler.

Pusat vasomotor

Pusat pengendalian tekanan darah yang terdapat pada dua per tiga proksimal medulla oblongata dan sepertiga distal pons. Pusat vasomotor ini bertanggung jawab atas vasokontriksi pembuluh darah dan peningkatan frekuensi denyut jantung dan selalu berdenyut otomatis karena sel – selnya memiliki potensial iistirahat yang labil dan impuls atau rangsangan terjadi dikirim melalui saraf medulla spinalis dan melalui saraf simpatis menuju organ yang dipeliharanya seperti jantung dan pembuluh darah.
Pusat vasokontriksi terdapat secara bilateral pada dua per tiga proksimal medulla oblongata dan sepertiga distal pons. Sedangkan di bagian medial dan distal medulla oblongata terdapat pusat vasodilasator (inhibitor) yang mampu menghambat impuls vasokonstriktor dan efeknya menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Kedua pusat tersebut saling memengaruhi kontraktilitas miokardium, isi akhir daiastolik dan pacu jantung, di lain pihak mampu memelihara tahanan perifer total agar tetap berada pada batas normal.

Refleks vaskuler melalui pusat vasomotor

Serabut saraf aferen menuju pusat vasomotor berasal dari baroreseptor (rangsangan ujung saraf) arteri dan kemoreseptor (rangsangan zat kimia) aorta dan karotis dari korteks serebri terutama daerah limbic yang melewati hipotalamus dan mensefalon dari aferen vagus paru-paru yang berasal dari rangsangan reseptor nyeri kulit atau visera. Rangsangan pada pusat vasomotor dapat terjadi secara langsung seperti penurunan kadar oksigen darah dan peningkatan karbon dioksida darah karena berbagai rangsangan pusat vasomotor.

Presoreseptor dan kemoreseptor

Aktivitas pusat vasomotor yang otomatis dapat dihambat oleh adanya rangsangan yang datang dari presoreseptor dan kemoreseptor dengan mekanisme yang berbeda. Rangsangan yang dikirim oleh presoreseptor (ujung saraf yang peka terhadap rangsangan motorik) menyebabkan aktivitas vasokonstriktor dan kardioakselerator sehingga umpan balik yang dikirim ke pysat vasomotor dapat bersifat negative atau positif. Di dalam pembuluh darah reseptor tekanan tersebut terdapat dalam lapisan adventisia sedangkan pada sinus karotikus dan aortikus reseptor tersebut terletak di lapisan media karena reseptot tersebut baru terangasang bila terdapat kenaikan tekanan darah.
Kemoreseptor terdapat di sinus karotikus dan baru terangsang apabila terdapat perubahan kimia darah, seperti rendahnya kadar oksigen plasma, meningkatnya ion hydrogen, menurunnya pH plasma darah, atau meningkatnya kadar karbon dioksida.

Hipotalamus

Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler. Rangsangan pada hipotalamus anterior menyebabkan penurunan tekanan darah dan bradikardia, sedangkan Rangsangan pada hipotalamus posterior menyebabkan peningkatan tekanan darah dan takikardia.
Hipotalamus dapat mengatur keseimbangan suhu tubuh dengan memengaruhi pembuluh darah kulit, pendinginan kulit, atau hipotalamus dapat menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah kulit. Sedangkan pemanasan dapat menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah kulit untuk meningkatkan pelepasan panas.


Serebrum

Daerah korteks serebri khususnya perangsangan area motorik, dapat memengaruhi tekanan darah berupa penurunan respon presor; sedangkan vasodilatasi dan respon depressor meningkat.

Reseptor nyeri

Rasa nyeri dapat merangsang area presor dan depressor pusat vasomotor bergantung pada intensitas dan local stimulus. Rasa nyeri yang hebat dan lama dapat pula menimbulkan vasodilatasi dan penurunan kesadaran (pingsan).

Refleks pulmonal

Inflasi paru akan menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan darah arteri. Sebaliknya kolaps paru akan menimbulkan vasokonstriksi sistemik.


Sistem humoral (kimia)

Pengaturan tekanan darah dapat terjadi dengan memengaruhi factor yang menjadi komponen tekanan darah seperti curah jantung dengan segala factor yang memengaruhinya dan tahanan perifer total dengan segala factor yang memengaruhi. Pengendalian tekanan darah secara humoral atau cairan kimia adalah pengendalian tekanan darah yang diperankan oleh bahan seperti hormon, antara lain: vasopressin, kortikosteroid, rennin-angiostensin, epinefrin, norepinefrin, bradikinin, serotonin, dan ion-ion yang terdapat di dalam cairan tubuh misalnya bahan elektrolit local (ion kalsium) yang memiliki kemampuan rangsangan vasokonstriksi arteriola.
Ion kalsium dan magnesium jika terdapat kelebihan kadarnya di dalam cairan tubuh akan menimbulkan vasodilatasi arteriola. Ion ini dapat menghambat mekanisme kontraksi otot polos arteriola. Adapun ion natrium dan asam dapat menyebabkan vasodilatasi arteriola melalui mekanisme tidak langsung dengan meningkatkan nilai osmolaritas cairan tubuh. Secara umum bahan kimia yang memengaruhi tekanan darah pada sistem tahanan total seperti bradikinin, histamine, serotonin, menyebabkan pertambahan radius pada penampang pembuluh darah arteriola. Sedangkan angiostensin, prostaglandin, Dan vasopressin menyebabkan pengurangan radius arteriola. Tetapi bahan seperti epinefrin, norepinefrin, angiostensin, vasopressin, kalsium, dan kalium dapat memengaruhi tekanan darah melalui efek pada efek jantung ataupun pembuluh darah.

Peranan rennin-angiotensin

Pengendalian tekanan darah Secara lambat menggantikan posisi rileks saraf yang telah gagal menunaikan fungsi dalam pengendalian tekanan darah secara cepat. Proses ini berintegrasi dengan fungsi-fungsi organ yang terkait seperti kardiovaskuler dan ginjal, fungsi hormon yang lain seperti aldosteron pada saraf simpatis.
Pengendalian tekanan darah dilakukan oleh renin-angiostensin, diawali dengan disekresinya bahan renin oleh glomerular. Sel yang terdapat pada dinding arteriola aferen yang mengadakan penyatuan dengan macula densa (penebalan tubulus kontortus) bersentuhan dengan arterial aferen sebelum masuk ke dalam glomerulus dinding tubulus distalis.


Sistem hemodinamik

Pengaturan tekanan darah lebih cenderung diperankan oleh perubahan tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik baik intravaskuler maupun ekstravaskuler. Peran utama dilakukan oleh kadar natrium yang secara langsung memengaruhi nilai osmotik cairan sehingga akan memengaruhi proses sekresi aldosteron atau hormon antidiuretik dan selanjutnya hormon tersebut akan memengaruhi volume darah dan tekanan darah.
Perubahan tekanan osmotik dan hidrostatik tersebut juga memengaruhi tekanan darah. Pengaruh langsung peningkatan volume darah oleh suatu tindakan pemberian cairan intravena pada peristiwa perdarahan mampu mempertahankan tekanan darah dalam batas-batas normal. Sistem hemodinamik dalam mengatur tekanan darah diperankan oleh adanya perubahan tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik, baik intravaskuler maupun ekstra vaskuler. Peran utama kadar natrium secara langsung memengaruhi nilai osmotik cairan, sehingga memengaruhi proses sekresi aldosteron dan hormon antidiuretik. Selanjutnya kedua hormon ini akan memengaruhi volume darah dan tekanan darah.

HAK-HAK WANITA HAMIL

Dalam pelayanan asuhan kehamilan, Bidan dan tenaga professional lainnya harus mempertahankan hak – hak ibu dalam menjalankan masa kehamilan. Beberapa hak – hak wanita ini bisa digunakan sebagai pedoman.
1. Wanita hamil berhak mendapatkan perawatan pada masa kehamilan yang dikenal dengan Antenatal Care (ANC). ANC merupakan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil selama kehamilannya (Depkes, 1994). ANC selama kehamilan terdiri dari tiga kunjungan kali kunjungan baik di puskesmas maupun rumah sakit.
2. Menurut UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 hanya berlaku bagi istri yakni pada pasal 14: “Kesehatan istri meliputi masa prakehamilan, kehamilan, pascapersalinan dan masa di luar kehamilan dan persalinan. Artinya, belum mengatur semua khususnya pada kasus kehamilan di luar hubungan suami-istri (pemerkosaan, remaja hamil di luar nikah).
3. Pada Nomor 7 Tahun 1984 Pasal 12: Negara wajib menjamin pelayanan kehamilan, persalinan dan pascapersalinan.
4. UU Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun 1997 (UUK). UU ini tidak mengatur Secara tegas mengenai hak-hak reproduksi buruh perempuan seperti cuti haid, melahirkan dan menyusui yang sebelumnya diatur dalam UU No.12 Tahun 1948 tentang UU Kerja. Dalam UU Tenaga Kerja Pasal 13 (Ayat 1,2,3):
a. Ayat 1 : Buruh wanita tidak diperbolehkan bekerja pada hari pertama haid,
b. Ayat 2: Buruh wanita harus diberi istirahat selama satu setengah bulan sebelum saatnya melahirkan menurut perhitungan dan setelah melahirkan anak atau mengalami keguguran.
c. Ayat 3: Dengan tidak mengurangi yang telah ditentukan pada Ayat 1 dan 2, buruh wanita yang anaknya masih menyusui harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya kalau hal ini dilakukan selama waktu kerja.
5. Hak – hak wanita khususnya yang berkaitan dengan Reproduksi
a. Hak untuk Hidup
b. Hak mendapatkan kebebasan dan keamanan
c. Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala bentuk diskriminasi
d. Hak privasi
e. Hak kebebasan berpikir
f. Hak atas informasi dan edukasi
g. Hak untuk memilih menikah atau tidak serta untuk membentuk dan merencanakan sebuah keluarga
h. Hak untuk memutuskan apakah ingin dan kapan punya anak
i. Hak atas pelayanan dan proteksi kesehatan
j. Hak untuk menikmati kemajuan ilmu pengetahuan
k. Hak atas kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam arena politik, dan Hak untuk terbebas dari kesakitan dan kesalahan pengobatan.
6. Dalam pembukaan UU HAM Tahun 1999 sudah menjamin wanita hamil berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus.
7. Berdasarkan UU, maka ibu hamil bisa meminta seseorang yang sehat berdiri dan memberinya tempat duduk. Dan sopir berhak menyuruh penumpang lain berdiri dan memberikan tempat duduk. Jika tidak, maka bus yang menaikkan orang hamil tanpa memberkannya tempat duduk bisa disebut melanggar UU HAM.
8. Menurut UU HAM Nomor 39 Pasal 48:
Wanita berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran di semua jenis jenjang dan jalur pendidikan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
9. Menurut UU HAM Nomor 39 Pasal 49:
1) Wanita berhak untuk memilih, dipilih, dingkat dalam pekerjaan, jabatan, dan profesi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
2) Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan atau kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita.
3) Hak khusus yang melekat pada diri wanita dikarenakan fungsi reproduksinya, dijamin dan dilindungi oleh hukum.
4) Pasal 50: Wanita yang telah dewasa dan atau telah menikah berhak melakukan perbuatan hukum sendiri, kecuali ditentukan lain oleh hukum agamanya.

10. Deklarasi Barcelona 23 – 27 September 2001 tentang hak – hak wanita
a. Melahirkan merupakan pilihan yang bebas
b. Memperoleh pendidikan dan informasi yang memadai mengenai kesehatan reproduksi, kehamilan, persalinan, dan perawatan BBL
c. Mendapatkan jaminan dan dari pemerintah di Negara manapun untuk memperoleh pertolongan yang benar dan suatu kehamilan tanpa resiko
d. Memperoleh informasi yang benar tentang prosedur dan perkembangan teknologi tersebut terhadap kehamilan , persalinan dan prosedur yang paling aman
e. Memperoleh gizi yang cukup selama kehamilan
f. Tidak dikeluarkan dari pekerjaan hanya karena kehamilan
g. Tidak menerima diskriminasi dan hukuman yang diberikan masyarakat akibat mengalami gangguan kehamilan
h. Kelahiran tidak boleh dibatasi atas dasar tatanan sosial
i. Membagi tanggung jawab dengan suami berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam proses reproduksi
j. Mendapatkan informasi tentang keuntungan menyusui dan diberikan dorongan agar segera menyusui setelah melahirkan berhak turut dalam pengambilan keputusan yang mungkin memengaruhi dirinya dan janinnya
k. Wanita yang melahirkan di institusi berhak memutuskan mengenai pekerjaan, tempat dan praktek secara kultural yang dianggap penting bagi individu
l. Wanita hamil dengan ketergantungan obat, AIDS, penyakit kelamin ataupun masalah sosial yang memungkinkan mereka dijauhi masyarakat berhak mendapatkan pertolongan khusus.
11. Pasien hamil memiliki hak, yang ditujukan pada pemberian obat atau tindakan, akan mendapat penjelasan oleh petugas kesehatan yang memberikan asuhan padanya tentang efek-efek potensial langsung atau tidak langsung, risiko atau bahaya terhadap dirinya atau bayinya yang belum lahir atau bayinya yang baru lahir yang mungkin diakibatkan dari penggunaan obat yang diresepkan atau tindakan-tindakan yang diharus selama masa kehamilan, persalinan, kelahiran atau menyusui.
12. Pasien hamil memiliki hak, sebelum dilakukan terapi, berhak untuk mendapatkan informasi tidak hanya tentang keuntungan-keuntungan, risiko-risiko dan bahaya dari terapi yang diberikan, tetapi juga terapi alternatif, seperti tersedianya kelas-kelas pendidikan melahirkan anak yang dapat mempersiapkan pasien hamil secara mental dan fisik untuk mengatasi ketidak nyamanan atau stres selama masa kehmilan dan pengalaman melahirkan anak, dengan demikian mengurangi atau meniadakan kebutuhannya akan obat dan intervensi obstetrik. Ia harus diberikan informasi tersebut sejak awal kehamilannya dengan tujuan agar ia membuat suatu keputusan yang cukup beralasan.
13. Pasien memiliki hak, sebelum memberikan obat apasaja, untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan yang meresepkan atau memberikan obat padanya bahwa setiap obat yang ia dapatkan selama masa kehamilan, proses persalinan dan melahirkan, tidak perduli bagaimana dan kapan obat tersebut diminum atau diberikan, yang dapat memberikan efek buruk pada bayinya yang belum lahir, secara langsung atau tidak, dan bahwa tidak terdapat obat atau bahan-bahan kimia yang telah terbukti aman untuk bayi yang dikandungnya.
14. Pasien hamil mempunyai hak, bila diantisipasikan akan dilakukan seksio sesaria

SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN

Metode tradisional asuhan kehamilan sudah dihasilkan dan telah sukses sejak tahun 1940 sampai sekarang.di bawah penelitian yang seksama. Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban manusia. Bidan terlahir sebagai wanita yang terpercaya dalam mendampingi ibu-ibu yang melahirkan. Pada awalnya ruang lingkup tugas bidan masih terbatas pada pengawasan kehamilan,pertolongan persalinan,pemeliharaan ibu nifas dan perawatan neonatus. Namun pengembangan selanjutnya sekitar tahun 1959 setelah diadakan Kursus Tambahan Bidan (KTB) oleh bagian KIA,kementrian kesehatan,ruang lingkup tugas bidan tidak saja berorientsi pada pelayanan kebidanan di rumah sakit melainkan juga mengemban tugas pelayanan kesehatan di masyarakat.
Tempat pelayanan asuhan kebidanan,baik yang bersifat tugas mandiri dan kolaborasi adalah di rumah sakit,puskesmas,klinik bersalin atau dimasyarakat. Melalui asuhan antenatal diharapkan bidan dapat berkontribusi dalam melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan.